Selasa, 23 Maret 2010

Ular Memakan Pelajar SMP

Ular piton sepanjang 7 meter yang memangsa pelajar SMP PGRI, M Zakaria (13), saat mandi di Sungai Tembung, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, diperkirakan masih bersembunyi di dalam terowongan air pembuangan limbah.


Hingga Senin pagi (22/3/2010), lokasi tewasnya M Zakaria, penduduk Pasar VIII Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, masih dipenuhi warga yang datang dari sejumlah daerah sehingga polisi harus mengamankan lokasi tersebut.

Darmin Nasution (60), salah seorang warga yang sudah hampir 50 tahun tinggal di Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, mengatakan, baru kali ini dirinya mengetahui seekor ular piton sepanjang 7 meter memangsa pelajar SMP di daerah tersebut.

"Kejadian aneh ini merupakan peristiwa yang cukup langka dan jarang terjadi sepanjang hidup saya yang tinggal tidak berapa jauh dari Sungai Tembung tersebut," kata Darmin dalam perbincangannya di Tembung, Senin.

Warga di sekitar Sungai Tembung, Kamis petang (18/3), geger setelah seekor ular piton ukuran besar dan panjang 7 meter lebih memangsa pelajar SMP yang sedang mandi-mandi dengan tiga temannya yang baru pulang sekolah.

Ular piton itu dengan ganasnya melilit korban yang sedang berusaha melarikan diri dari dalam sungai tersebut. Selain itu, menurut Nasution, ular yang dalam keadaan kelaparan itu juga membanting-banting korban di dalam sungai sehingga akhirnya korban lemas.

Sementara itu, tiga rekan korban yang berhasil keluar dari sungai berusaha minta bantuan warga yang tinggal tidak berapa jauh dari lokasi kejadian tersebut. Selanjutnya, masyarakat dengan menggunakan bambu runcing menombak bagian kepala dan badan ular itu agar mau melepaskan korbannya.

Usaha yang dilakukan warga itu tidak sia-sia karena saat itu juga ular tersebut melepaskan korban yang sudah dalam keadaan remuk dan tidak bernyawa lagi. Ular yang dalam keadaan mengganas itu, menurut Nasution, nyaris menelan pelajar SMP tersebut.

Kemudian, ular tersebut menghilang dan menyelam masuk ke terowongan tempat persembunyiannya dan sampai saat ini tidak pernah keluar.

Selanjutnya, ia menjelaskan, warga yang mengetahui ular memangsa pelajar SMP itu juga tidak mau tinggal diam. Mereka meminta bantuan beberapa pawang ular untuk bisa menangkap ular yang berada di Sungai Tembung.

Kemudian, Jumat, (19/3) sekitar pukul 19.30 WIB, pawang ular yang bekerja ekstra keras, yang dibantu masyarakat, akhirnya berhasil menjerat ular ukuran besar itu dari tempat persembunyiannya di dalam sungai.

Ular tersebut berhasil dijerat dengan tali yang sudah dipersiapkan setelah lebih dulu diberi umpan berupa seekor ayam. Selanjutnya, ular yang berhasil ditangkap itu dimasukkan ke dalam goni dan dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan untuk diamankan.

Namun, menurut pawang ular yang menangkap ular tersebut, ular yang dijerat itu bukan ular yang memangsa pelajar SMP, tetapi ular lain yang hidup di Sungai Tembung. Menurut pawang itu, ada dua ekor lagi ular besar yang masih hidup di Sungai Tembung itu, salah satunya ular yang memangsa pelajar SMP.

Selanjutnya, Nasution mengatakan, peristiwa ular yang memangsa seorang pelajar SMP itu benar-benar termasuk peristiwa aneh di daerah tersebut karena setiap hari Sungai Tembung dijadikan warga sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian.

Namun, tidak pernah ada warga yang melihat ular atau diganggu binatang lainnya yang ada di sungai itu. "Saya benar-benar terkejut mengetahui ada ular yang memangsa pelajar SMP hingga tewas. Hal ini adalah kejadian yang luar biasa sepanjang hidup saya yang sudah puluhan tahun lamanya tinggal di Tembung," katanya.

Apalagi, menurut dia, lokasi Sungai Tembung itu hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari rumahnya. "Kadang-kadang saya juga sering mandi di Sungai Tembung ini, tetapi belum pernah melihat seekor ular pun. Kejadian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya, ke depan jangan ada lagi korban yang dimangsa ular," kata Nasution.

1 komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya