Minggu, 12 Desember 2010

Singapura Cerca Negara Tetangga

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat Singapura mencerca para pemimpin empat negara tetangga, yang dicap sebagai korup, tidak kompeten atau bodoh. Dokumen-dokumen itu juga muncul di harian Singapura The Straits Times.
Penilaian itu terungkap dalam nota-nota diplomatik rahasia yang dibocorkan WikiLeaks kepada kelompok media Fairfax Australia. Negara-negara yang dicerca itu adalah Malaysia, Thailand, India, dan Jepang.
”Kurangnya sosok kepemimpinan yang kompeten merupakan masalah untuk Malaysia,” ungkap Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Singapura Bilahari Kausikan kepada Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Asia Timur David Sedney pada September 2008.
Akibatnya, terjadi krisis sosial di Malaysia. ”Situasi di Malaysia membingungkan dan berbahaya”, dengan ”kemungkinan memicu konflik rasial tajam” yang menyebabkan etnis Tionghoa ”lari” dari Malaysia dan membuat Singapura ”kewalahan”, ungkap Bilahari dalam kawat itu.
Pejabat Singapura lainnya, Peter Ho, dilaporkan telah mengatakan bahwa Perdana Menteri Malaysia Najib Razak seorang ”oportunis” yang ”tak akan ragu” bersikap kritis terhadap Singapura jika ”itu dianggap bijaksana baginya untuk melakukannya”.
Ho mengatakan, tuduhan yang mengaitkan Najib soal pembunuhan model Mongolia, Altantuya, pada tahun 2006, meski Najib membantah, akan terus menghantui karier politiknya. Altantuya pernah digosipkan sebagai pacar gelap Najib.
Thaksin korup Bilahari juga mengkritik Pemerintah Thailand pada tahun 2008. Dia memberi cap PM Thaksin Shinawatra ”korup” bersama dengan ”orang lain, termasuk oposisi”. Ia juga mengatakan, Putra Mahkota Thailand ”sangat tidak menentu dan mudah terpengaruh orang lain” serta memperingatkan bahwa ketidakstabilan segera terjadi di Thailand.
Pada tahun 2009, pejabat lain di Singapura, Tommy Koh, menilai miring Jepang dan India. ”Koh menyebut Jepang sebagai ’pecundang tembem’ dalam konteks peningkatan hubungan China-ASEAN”. Pemimpin Jepang ”bodoh, buruk, dan tidak visioner”. Koh juga mengatakan, India sebagai ”sahabat tolol” karena ”separuh di dalam, separuh di luar ASEAN”.
Singapura juga yakin, tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim (63), melakukan sodomi dengan asistennya, Mohmad Saiful Bukhari Azlan (25).
”Orang-orang Australia menuturkan, jasa intelijen Singapura dan mantan PM Lee Kuan Yew telah memberi tahu Kantor Kajian Nasional (ONA) bahwa pemimpin oposisi Anwar ’memang melakukan tindakan yang kini sedang didakwakan kepadanya’,” ungkap kawat diplomatik tersebut.
Namun, disebutkan juga, lawan-lawan politik Anwar sengaja menjebak Anwar terkait kasus itu, yang didapat Singapura lewat sebuah percakapan.
Tian Chua, Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, mengatakan semua itu bohong belaka. ”Jika benar, mengapa sulit bagi Pemerintah Malaysia untuk membuktikan hal itu.”
Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo di situs Channel News Asia menjawab, ”Hubungan kita seharusnya tidak retak walau percakapan itu benar terjadi. Mungkin itu adalah perbincangan pribadi seseorang terhadap yang lain, tetapi mungkin ada juga pendapat lain.” 

Sumber : KOMPAS.COM

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungannya