Minggu, 12 Agustus 2018

Garam Tak Rusak Kesehatan Seperti yang Dituduhkan Sebelumnya

Natrium klorida yang banyak ditemukan di garam sering dikaitkan dengan pemicu naiknya tekanan darah juga stroke. Menurut studi dari Population Health Research Institute of Hamilton Health Sciences dan Universitas McMaster di Kanada, efek seperti ini sebenarnya banyak terjadi di negara seperti China, di mana warganya gemar mengonsumsi garam dalam jumlah sangat tinggi. Risiko berbahaya tidak hanya muncul saat garam dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Dalam temuan yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet, kurangnya asupan natrium klorida juga dapat memicu banyak penyakit, seperti serangan jantung hingga kematian. Sebab itu, demi menjaga kesehatan jantung ahli menyarankan untuk mengonsumsi garam 3 sampai 5 gram per hari. 

"Tubuh kita membutuhkan nutrisi penting seperti natrium. Lalu pertanyaannya, seberapa banyak yang dibutuhkan tubuh?" kata Andrew Mente, seorang profesor Kanada yang terlibat dalam penelitian dilansir Newsweek, Jumat (10/8/2018). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan natrium tidak lebih dari 5 gram sehari untuk mengurangi risiko naiknya tekanan darah. The American Heart Association merekomendasikan angka yang lebih rendah, tidak lebih dari 2,3 gram per hari. Tim peneliti menemukan, sebenarnya tidak ada satupun negara yang berhasil memenuhi salah satu dari dua anjuran tersebut.

Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 90.000 orang dari 21 negara, ahli mengamati tekanan darah dan hasil pemeriksaan kardiovaskular yang berhubungan dengan asupan natrium dan kalium, yang dihitung dari sampel urin puasa. Rata-rata peserta terlibat dalam penelitian selama 8 tahun. Hasilnya, peningkatan risiko kardiovaskular terjadi pada masyarakat yang mengonsumsi garam lebih dari 5 gram per hari. Ahli tidak menemukan peningkatan risiko penyakit pada mereka yang mengonsumsi garam rata-rata 3 hingga 5 gram per hari. 
"Studi kami menambahkan bukti bahwa asupan  natrium baik untuk kesehatan kardiovaskular, namun hal ini berbahaya bisa asupan (garam) terlalu tinggi atau sangat rendah. Studi ini mengingatkan kita pentingnya hubungan nutrisi dengan kesehatan," ujar Mente.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungannya