Jika pertanyaan itu diajukan kepada mereka yang telah berhasil memaafkan, pasti jawabannya sudah jelas. "Tidak Ada!" Tapi, bagi mereka yang belum memaafkan, cobalah melihat kembali apakah bertahan dengan sikap seperti itu memang tepat.
* Dengan tidak memaafkan, Anda mungkin berharap bahwa orang yang menyakiti hati Anda itu sama menderitanya dengan Anda. Mungkin Anda berharap bahwa tak adanya maaf akan membuatnya tersiksa. Yang terjadi justru sebaliknya, Anda sendiri yang lebih sakit hati karena makin tersiksa oleh memori buruk yang terus Anda pelihara.
* Mungkin Anda berharap, dengan tidak mendapatkan maaf, maka orang tersebut tidak akan pernah menemukan kedamaian dalam hidupnya. Mungkin Anda lupa bahwa hidup orang tersebut tidak bergantung pada Anda, melainkan pada dirinya sendiri.
Jadi, mendapatkan maaf dari Anda atau tidak, sebetulnya tidak berpengaruh apa pun terhadapnya. Anda sudah ge-er merasa bisa menentukan kehidupan orang lain.
* Jika Anda tidak memaafkan, apakah hidup orang yang menyakiti hati Anda itu menjadi lebih sengsara dan menderita? Mungkin hidupnya malah jauh lebih bahagia daripada Anda, dan dia sudah menganggap selesai semua masalah dengan Anda.
Jadi, siapa sebetulnya merugi? Tentu saja Anda sendiri. Maksud hati biar untung sekaligus membuat buntung, malah rugi dan buntung sendiri.
* Sebetulnya, apa untungnya bagi Anda jika terus menyimpan dan memelihara kenangan buruk dan sakit hati itu? Bisa merasa puas? Betulkah Anda sudah puas? Lantas, mengapa masih menyimpan kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan sejenisnya itu?
* Anda mungkin begitu membenci orang yang telah menyakiti hati secara luar biasa itu. Karenanya sulit sekali Anda memberinya maaf. Jika membenci, mestinya dilepaskan. Tapi, mengapa Anda justru menyimpan memori tentang orang tersebut sedemikian kuatnya?
Mungkin Anda lupa, tidak memberi maaf berarti Anda terus menerus mengikatkan diri kepada orang tersebut, dengan segala memori buruk dan emosi negatif yang menyertainya. Jadi, siapa yang rugi? Anda sendiri.
* Mungkin Anda berpikir bahwa memberi maaf akan merugikan diri Anda? Gengsi Anda jatuh? Harga diri terlecehkan? Betulkah harga diri dan gengsi letaknya di situ? Mungkin Anda lupa, dengan memberi maaf itu sebetulnya justru Anda perlukan untuk terciptanya relasi yang baik dengan diri sendiri. Anda bisa berdamai dengan diri sendiri.
* Tak tahukah Anda, dengan atau tanpa minta maaf, maka yang terpengaruh adalah diri Anda sendiri? Orang itu tidak memerlukan maaf dari Anda karena dia bisa memaafkan dirinya sendiri, dan melanjutkan hidupnya. Jadi, mengapa Anda bertahan dengan hidup dalam gelimang sakit hati?
Memaafkan itu melepaskan Anda dari penderitaan. Jadi, siapa yang diuntungkan jika Anda bisa memaafkan?
Total Tayangan Halaman
Popular Posts
-
OK sebelumnya saya ucapkan terimakasih bagi yang sudah mampir ke blog sederhana saya ini, mungkin saya akan menjawab pertanyaan seputar ba...
-
Aneh saya bermaksud mengganti foto profile twitter tetapi tidak bisa, coba browsing yang ada hanya setingan lama.Seharusnya cara ganti fot...
-
Cara menggunakan cubase sebenarnya hampir mirip dengan nuendo namun tentu ada perbedaan didalamnya tetapi saya tidak akan membahas persamaan...
-
Huh dasar cuma nyari sensasi saja waktu itu miyabi sekarang sora aori yang di undang ke indonesia untuk main film.Coba deh sesekali orang-or...
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungannya