TASIKMALAYA, (PRLM).- Daerah Jawa Barat setiap tahun rata-rata masih kekurangan sebelas ribu ton ikan gurame untuk kebutuhan konsumsi. Kekurangan itu, terpaksa dipasok dari daerah Kab. Banyumas Jawa Tengah serta Jawa Timur, terutama dari Tulungagung dan Kediri.
"Padahal sebelumnya daerah Jabar, terutama Priangan Timur merupakan sentra produksi ikan gurame terbesar. Tetapi, belakangan mengalami penurunan, sehingga mengalami kekurangan yang harus ditutup dari daerah luar Jabar," kata Ahmad Hadadi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jabar, kepada "PRLM", Rabu (10/03) di sela-sela kunjungannya ke Balai Pengembangan Produksi Budi Daya Air Tawar (BPPBDAT), Ceungceum, Singaparna, Kab. Tasikmalaya.
Prouduksi ikan gurame dari daerah Jabar kurang lebih baru mencapai 35 ribu ton. Jumlah tersebut masih mengalami kekurangan dalam jumlah besar. Makanya, Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar akan berusaha memaksimalkan kembali fungsi BPPBDAT yang berada di kaki Gunung Galunggung, Singaparna, untuk produksi gurame.
Jauh sebelum Galunggung meletus pada tahun 1982, BPPBDAT merupakan sentra pembibitan gurame untuk dipasok ke seluruh daerah Jabar. Tetapi, karena kolam ikan yang ada di daerah itu, tertutup pasir sehingga tidak berproduksi. Lalu, pengembangan berikutnya, juga belum maksimal.
Mulai tahun 2010, BPPABDAT Ceungceum menjadi unit pelaksana teknis dinas (UPTD) yang dipimpin oleh pejabat Eselon III. Keberadaanya bisa lebih mandiri dengan didukung alokasi dana serta sumber daya manusianya. Lokasi pengembangan gurame di Singaparna itu, ada di tiga lokasi. Jumlah kolam yang ada mencapai kurang lebih seratus kolam ikan.
Di daerah Singaparna itu, sudah ada 355 ekor induk ikan gurame dan 2.000 ekor calon induk. Sekarang sudah ada sebelas juta larva atau calon benih ikan gurame di tempat budi daya itu.
"Nantinya, dari daerah Ceungceum ini disiapkan untuk pengembangan induk unggulan gurame dan produksinya. Target kita ingin mengembalikan Jabar sebagai sentra gurame, sehingga bisa memenuhi kebutuhan sendiri," kata Ahmad Hadadi.
Sementara itu, Hj. Ijah Hartini, anggota Komisi B (Bidang Ekonomi Pembangunan ) DPRD Jabar menyambut baik rencana Dinas Perikanan dan Keluatan Jabar mengoptimalkan kembali pusat pembibitan gurame di Singaparna. Ijah sendiri sudah meninjau ke lapangan serta dialog dengan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungannya