Beragam upaya dilakukan untuk mempromosikan produk apakah lewat iklan yang memberikan informasi secara langsung atau lewat promosi tak langsung seperti event dan aktivitas lainnya. Di zaman digital, pesan promosi pun disipkan di antara konten yang tersedia.
Termasuk di antaranya di dalam game. Kevin Osmond, COO Bouncity, sebuah platform game berbasis lokasi yang pendukung bisnis, mengatakan bahwa beberapa keuntungan bisa diraih dengan memasukkan game dalam pendekatan bisnis.
"Kita bisa engage costumer," ungkap Kevin. Dengan cara ini, jelas dia, sebuah restoran misalnya, bisa membuat konsumennya merasa terhibur sehingga punya keinginan untuk kembali ke tempat yang sama. "Game itu kan juga sifatnya nagih. Kalau konsumen sudah suka dengan game itu, maka mereka tak berkeberatan untuk kembali," kata Kevin.
Kata Kevin, game juga bisa dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan produk. Misalnya, bisa didesain game yang memberi pertanyaan tentang produk. Sebuah pertanyaan yang bisa dibuat misalnya tentang nomor telepon layanan delivery yang tujuannya mengikat konsumen untuk tetap mengingatnya.
Memasukkan game dalam strategi marketing, terutama dalam bisnis ritel, menurutnya sangat tepat. Selain membuat ketagihan, alasan utamanya karena game bersifat fun dan hampir semua menyukainya. Kevin mengungkapkan, beragam gamifikasi sebenarnya telah diterapkan oleh kalangan pebisnis, walaupun tak disadari. Salah satu ragam bentuknya adalah achievement.
"Misalnya kalau datang saat berulang tahun, kita dapat present," kata Kevin. Bentuk lainnya adalah appointment, misalnya dengan sistem happy hour. Pada jam-jam tertentu, konsumen mendapatkan harga menarik. Sistem lainnya adalah influence status, misalnya pada kelas-kelas credit card. Loyalti juga merupakan bentuk yang lain. Contohnya, di suatu restoran terdapat karyawan yang dihargai dengan "Employee of the Month". Sementara, bentuk lain ialah leader board dan progression.
Bouncity termasuk salah satu layanan yang menawarkan jasa promosi kepada merchant-nya lewat game. Model yang ditawarkan interaktif karena game berbasis lokasi. Pengguna yang tengah berada di area sekitar merchant yang sedang mempromosikan diri bisa melakukan check in kemudian memainkan game untuk mendaptkan aneka reward. Hal tersebut sangat efektif mendekatkan konsumen ke produk.
Beberapa merchant telah digandeng Bouncity, salah satunya Burger King. Bahkan sejak diluncurkan sebulan lalu dengan basis pengguna masih bisa dikatakan nol, Bouncity sudah berhasil meyakinakn merchant untuk bergabung. Dari sisi popularitas Bouncity pun cukup tinggi dengan pertumbuhan anggota mencapai 18.000 hanya dalam waktu sebulan.
Di luar promosi, Bouncity layaknya jejaring sosial yang menyediakan aneka fitur untuk berbagi antaranggota apakah itu review tempatm share foto, dan sebagainya. Kevin mengatakan, saat ini Bouncity memiliki 70 persen pengguna Indonesia dan 30 persen dari luar. Platform Bouncity telah tersedia untuk Blackberry dan akan segera tersedia untuk iPhone dan Android.(kompas)
Total Tayangan Halaman
Popular Posts
-
OK sebelumnya saya ucapkan terimakasih bagi yang sudah mampir ke blog sederhana saya ini, mungkin saya akan menjawab pertanyaan seputar ba...
-
Aneh saya bermaksud mengganti foto profile twitter tetapi tidak bisa, coba browsing yang ada hanya setingan lama.Seharusnya cara ganti fot...
-
Cara menggunakan cubase sebenarnya hampir mirip dengan nuendo namun tentu ada perbedaan didalamnya tetapi saya tidak akan membahas persamaan...
-
Huh dasar cuma nyari sensasi saja waktu itu miyabi sekarang sora aori yang di undang ke indonesia untuk main film.Coba deh sesekali orang-or...
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungannya